oleh

Pemkab Kudus Terus Percepat Pelaksanaan Vaksinasi untuk Wujudkan Herd Immunity

KUDUS – Untuk mewujudkan herd immunity, Pemerintah Kabupaten Kudus terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi.

Hal itu disampaikan Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Balai Desa Kaliwungu, Sabtu (27/11/2021). Disampaikan, pihaknya menargetkan pada akhir 2021, pelaksanaan vaksinasi bisa mencapai 75 persen, sedangkan untuk lansia mencapai 60 persen.

Bupati menyampaikan, berbagai cara dilakukan untuk dapat mencapai target tersebut. Salah satunya, dengan metode door to door untuk vaksinasi lansia, untuk memudahkan para lansia yang memang tidak memungkinkan pergi ke lokasi vaksinasi.

Baca Juga  Vaksinasi Peduli Baduy 2021 Sukses Digelar

“Kalau ada lansia yang belum divaksin dan tidak memungkinkan ke lokasi, ngomong ke kepala desa dan camat. Nanti vaksinasi bisa dilakukan ke sana. Ada tenaga medis ahli yang melakukan skrining, jadi langsung bisa mempertimbangkan apakah ada penyakit komorbid dan memungkinkan untuk divaksin,” jelasnya.

Selain itu, lanjut bupati, terdapat mobil vaksin dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, yang berkeliling di berbagai wilayah di Kudus untuk melaksanakan vaksinasi.

Baca Juga  Vaksinasi Ikhtiar untuk Memuliakan Manusia

Bupati berharap, kolaborasi yang baik tersebut dapat mempercepat herd immunity, serta pemulihan dari masa pandemi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang bersinergi dalam percepatan vaksinasi di Kudus. Program ini sangat bermanfaat untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok,” ucapnya, dikutip jatengprov.go.id.

Pada kesempatan itu, bupati meminta kepada camat, untuk mengerahkan validasi data hingga ke tingkat RT. Supaya data lansia yang sudah divaksin benar-benar valid.

Baca Juga  Bantu Kejar Target Capaian, PUB Dukung Vaksinasi 1000 Orang Pandeglang

“Kadang terjadi selisih data antara yang divaksin dengan data dari desa. Maka dari itu, saya menginstruksikan agar camat meminta kepala desa berkoordinasi dengan ketua RT, door to door untuk memastikan secara langsung kondisi lansia di wilayah setempat. Mungkin saja ada yang sudah pindah tapi masih tercatat tinggal di situ,” pungkasnya. (*/cr1)

News Feed