Jakarta – Sugeng Rochadi selaku Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) meresmikan Gedung Arsip Abipraya berbasis IT dengan ditandatanganinya prasasti dan pengguntingan pita oleh Suradi, Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko Brantas Abipraya dan Sudirman, Komisaris Brantas Abipraya
“Melalui gedung arsip ini kami ingin mengoptimalkan tata kelola kearsipan dan dokumentasi Perusahaan secara efektif sesuai aturan yang berlaku. Dengan berbasis IT, seluruh dokumen dan arsip akan lebih tersentralisasi dan semakin efektif. Inipun merupakan upaya Brantas Abipraya untuk selalu melengkapi sarana dan prasarana kearsipan demi menuju tata kelola yang unggul,” ungkap Sugeng, dilansir bumn.go.id.
Gedung Arsip Abipraya yang dibangun dengan investasi total kurang lebih Rp 3,1 Miliar ini pembangunannya dilakukan dua tahap. Pada tahap pertama, telah berdiri kokoh bangunan seluas 375 meter persegi, terdiri dari 2 lantai dengan kapasitas ruang penyimpanan 4.000 box. Gedung arsip tahap inipun telah dilengkapi kamera CCTV, pendingin ruangan, jaringan internet, ruang rapat dan kantor, lahan untuk parkir kendaraan, serta landscape (taman).
Sedangkan untuk tahap berikutnya, luas bangunan akan diperluas 497 meter persegi, total menjadi 872 meter persegi. Kapasitas ruang penyimpananpun bertambah 3.000 box dengan total kapasitas menjadi 7.000 box. Tak hanya itu, pada pembangunan tahap dua Gedung Arsip ini juga dilengkapi plaza atau lobby, ruang tunggu, ruang perpustakaan, paviliun room dan musholla.
Pada kesempatan dan lokasi yang sama, setelah meresmikan gedung arsip, Brantas Abipraya juga meresmikan musholla yang berjarak kurang lebih 200 meter dari gedung arsip. Dinamakan Musholla Baitul Muhajirin, diharapkan selain menjadi tempat beribadah, tempat berdoa bagi Insan Abipraya yang beraktivitas di sini untuk mendapatkan keselamatan, menjadi tempat yang nyaman untuk meningkatkan keimananan dan keikhlasan dalam dalam mengabdi kepada Allah.
Selesai meresmikan Mushola, Direksi dan Komisaris beserta manajemen Brantas Abipraya sambangi Pabrik Beton Pracetak Brantas Abipraya yang tak jauh dari letak musholla. Di sini Sugeng melakukan seremoni pengecoran pertama beton pracetak, dan bersama jajaran Brantas Abipraya melihat, mengamati bagaimana proses pembuatan precast, dengan menyusuri tahap demi tahap pembuatannya.
“Terima kasih untuk 2021, walau banyak liku namun syukur alhamdulillah kita semua dapat melaluinya dengan memberikan karya terbaik dan prestasi untuk Indonesia. Membuka lembaran 2022, Brantas Abipraya akan bekerja lebih keras dan lebih baik lagi, mengembangkan kompetensi untuk meningkatkan daya saing demi menyuguhkan karya konstruksi terbaik untuk Indonesia,” tutup Sugeng. (*/cr1)