Tangerang – Bagi Suparman sumber pendapatan utamanya kini merupakan usaha rintisan sejak 1998 bersama sang istri Sarah. Dari usaha rempeyek, ia meraup omzet Rp40 juta per bulan. Pasarnya tak hanya di Kota Tangerang, namun sudah merambah Jabodetabek, Medan, Kalimantan, Surabaya bahkan Jedah.
23 tahun menjalani bisnis camilan yang renyah ini, Suparman tidak menyangka dapat berkembang seperti sekarang. Dari bisnis ini, Ia dapat menyekolahkan keempat anaknya hingga bangku kuliah S1. Bahkan membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang kini sudah menjadi pegawainya.
Suparman mengaku, dulunya hanya buruh pabrik dengan gaji kecil. Sedangkan sang istri tidak makan bangku sekolah. Namun, dengan mimpi yang besar dan semangat yang kuat, kini setiap harinya dapur peyek dengan merek ‘Peyek Ibu Sarah’ ini tidak pernah berhenti produksi.
“Setiap harinya saya bisa produksi 20-25 kg rempeyek. Mulai dari peyek kacang, peyek rebon, peyek teri hingga peyek kacang ijo. Untuk ukuran Peyek Ibu Sarah dikemas plastikan 250 gram, ada juga yang toplesan,” ungkap Suparman, Sabtu (23/10/21).
Memiliki dapur produksi di Jalan Al Firqon, RT 04, RW 03, Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh. Seluruh produk peyek Suparman diolah tanpa bahan pengawet, memiliki tekstur yang renyah atau tidak keras. Pastinya, selalu membuat ketagihan.
“Walau sudah punya lebih dari 20 reseller, Peyek Ibu Sarah dijual dengan angka yang terjangkau. Mulai dari Rp15 ribu untuk plastik 250 gram, Rp60 ribu untuk toples 5 liter, Rp90 ribu untuk 8 liter, Rp115 untuk 10 liter, dan Rp175 untuk 14 liter. Terjangkau, pesanan bisa dikirim kemana saja dengan kondisi aman,” jelasnya, dikutip tangerangkota.go.id.
Hingga saat ini, kata Suparman pemasaran ia lakukan melalui media sosial, seperti status whatsapp dan instagram. Namun terbanyak hadir dari pesanan para reseller. “Kalau mau order bisa melalui instagram @peyekibusarah atau melalui nomor 0813-1798-5068,” kata Suparman. (*/cr1)