oleh

Menteri Pertanian 2004-2009, Bersama PUB Pandeglang Gagas Program Ketahanan Pangan

Pandeglang, (21/06/2021) Perkumpulan Urang Banten (PUB) Kabupaten Pandeglang yang dimotori oleh H. Wawan Ridwan atau ki Wawan pada Jumat (18/06/21) dan Sabtu (19/06/21) telah mengadakan kegiatan dialog interaktif nonformal seputar pertanian, wisata dan juga UMKM.

Bernuansakan outdoor alam hijau pedesaan, dialog interaktif bertemakan “Merintis Kemandirian Pangan Desa” ini dilaksanakan di Desa Wisata Banyu Biru yang berada di kecamatan Labuan. Lokasi ini bisa dijangkau dari dua arah yakni dari arah pusat kota Pandeglang lewat jalur Mandalawangi, serta dari arah Anyer dengan berpatokan pada tugu Labuan.

Desa Wisata Banyu Biru mulai dirintis sejak tahun 2015 oleh dua bersaudara, yakni Basith Joma atau yang biasa disebut Ki Sunda serta adiknya ki Ofat. Kedua pegiat pariwisata ini menggagas Desa Wisata Banyu Biru dengan sebuah mimpi besar bisa menjadikan Banyu Biru sebagai destinasi wisata percontohan yang mampu memberikan inspirasi bagi daerah yang lain nya.

Bertindak sebagai narasumber sekaligus penggagas kegiatan tersebut Menteri Pertanian RI tahun 2004-2009, Dr. Ir Anton Aprianto. Dialog interaktif ini bertujuan untuk menggali sejumlah permasalahan yang terjadi di lapangan seputar bidang pertanian yang kerap menjadi hambatan bagi para petani dalam mencapai hasil pertanian yang diharapkan. Sebagai pejabat negara yang pernah berjibaku dengan urusan pertanian tentu dirinya sangat menyadari bahwa ini adalah masalah yang sangat krusial karena berhubungan langsung dengan persoalan ketahanan pangan khususnya di kabupaten Pandeglang.

Baca Juga  Perdagangan Manusia Harus Jadi Fokus Penanganan Pemerintah Baru

Hari pertama para peserta dialog ini adalah para pemuda kreatif di Labuan serta sembilan desa lainnya.

Selain para pengurus PUB Pandeglang, turut hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari berbagai unsur dan juga organisasi di antaranya adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Jiput dan Labuan, Laz Harfa Pandeglang, Dokter Lintas Batas, pengelola Balai Taman Nasional Ujung Kulon, juga komunitas diskusi Secangkir Sejuta Labuan.

Hari kedua ki Anton, demikian pak Menteri sering disapa, bersama rombongan PUB melanjutkan penelusuran Desa Wisata Banyu Biru dengan berbagai kegiatan di antaranya adalah bertemu langsung dengan para petani yang ada di desa Banyu Biru yang juga dihadiri oleh unsur Desa dan juga Kepala Desa serta tokoh masyarakat setempat. Kegiatan tersebut berlangsung di Mushola Negeri Saba yang berada di tengah kawasan hutan Lawang Salembur yang juga masih berada di kawasan desa Banyu Biru.

Baca Juga  PLN Sukses Berdayakan 1.122 UMKM di Lampung

Dalam pemaparannya ki Anton berharap agar para petani tetap semangat dalam menjalankan tugas utamanya yakni bertani, karena bagaimanapun bidang pertanian merupakan kekuatan pangan mandiri khususnya bagi masyarakat di pedesaan. Selain berbagi terkait teknologi pertanian, ki Anton juga menghimbau agar para petani tidak berlebihan dalam hal penggunaan pupuk kimia dan menganjurkan untuk kembali menggunakan kekayaan unsur hara tanah dengan mengolah apa yang ada di alam menjadi pupuk yang lebih sehat dan berbiaya murah namun dengan hasil yang tetap memuaskan. Acara dialog terlihat cukup hidup. Para petani menyambut baik gagasan pak Menteri.

Dalam temu langsung tersebut juga mereka banyak mengeluhkan terkait kondisi infrastruktur terutama saluran irigasi dan juga poros jalan desa yg rusak.

Selesai acara dialog, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lokasi bendungan Cisurog atau Cibadudun yang diketahui sebagai sumber kekayaan alam yang menjadi daya tarik khas desa Wisata Banyu Biru. Di sela-sela peninjuan lokasi, ki Anton nampak begitu antusias dengan sejumlah obyek yang ada di sana.

“Saya berharap ini lebih ditingkatkan agar lebih menarik lagi untuk sebuah destinasi wisata yang nantinya akan lebih banyak menarik pengunjung, dan saya juga berharap agar BUMDES betul-betul bisa menangkap peluang bisnis ini dan digarap secara lebih baik dan profesional dengan tetap berorientasi pada kesejahteraan masyarakat setempat” ucap ki Anton.

Baca Juga  Mahasiswa Poltekpar Bali Ciptakan Sistem Informasi Akuntansi untuk Pengelolaan Desa Wisata

Hal senada juga diungkapkan ketua PUB kabupaten Pandeglang, ki Wawan yang saat itu mendampingi langsung kegiatan peninjauan.

“Betul, saya juga merasa yakin jika Banyu Biru akan menjadi sebuah destinasi percontohan karena semuanya kriteria desa Wisata ada di sini yakni di Banyu Biru” ujar ki Wawan.

Pada kesempatan tersebut ki Anton serta rombongan menyempatkan diri untuk mendatangi salah satu dapur pembuat emping dalam rangka melihat secara langsung aktifitas para pengrajin emping yang merupakan salahsatu oleh-oleh kuliner khas Pandeglang.

Hasil dari kegiatan yang sudah dilaksanakan selama dua hari berturut- turut tersebut, selain bisa diketahui sejumlah masalah yang berhasil diidentifikasi melalui dialog yang sudah dilakukan, kegiatan ini juga menghasilkan komitmen bersama antara Kepala Desa, Ketua Bumdes, serta Penyuluh Pertanian desa Banyu Biru juga didampingi PUB kabupaten Pandeglang untuk bekerja keras demi kemajuan desa Banyu Biru di masa yang akan datang. (*/red)

News Feed